arrow_back

Dasar-Dasar Google Cloud: Memulai Compute Engine (Azure)

Login Gabung
Dapatkan akses ke 700+ lab dan kursus

Dasar-Dasar Google Cloud: Memulai Compute Engine (Azure)

Lab 25 menit universal_currency_alt 5 Kredit show_chart Pengantar
info Lab ini mungkin menggabungkan alat AI untuk mendukung pembelajaran Anda.
Dapatkan akses ke 700+ lab dan kursus

Sebagai profesional yang bergerak di bidang cloud dan sudah familier dengan Azure, Anda tahu bahwa pembuatan desain arsitektur multi-tingkat mencakup lapisan komputasi. Secara umum, desain lapisan komputasi Anda mencakup virtual machine (VM). Beberapa pertimbangan yang dilakukan saat mengonfigurasi VM mencakup hal berikut:

  • Bagaimana Anda dapat membuat dan men-deploy VM menggunakan antarmuka grafis?
  • Bagaimana Anda dapat menghubungkan VM dengan aman?
  • Bagaimana Anda dapat mendukung komunikasi antar-instance?

Di Azure, organisasi Anda men-deploy instance VM Azure secara terprogram melalui antarmuka Cloud Shell. Instance VM juga dapat di-deploy menggunakan Azure Portal.

Untuk terhubung ke VM, gunakan RDP dengan sandi administrator. Atau, untuk instance Linux, gunakan pasangan kunci untuk terhubung dengan aman melalui Secure Shell (SSH).

Untuk mendukung komunikasi antar-instance, pola sederhana digunakan untuk menaruh instance tersebut ke dalam VPC yang sama menggunakan definisi yang benar dalam tabel rute guna memungkinkan traffic antar-subnet.

diagram

Sekarang Anda akan mempelajari cara membuat arsitektur yang mirip dalam Google Cloud dengan membuat VM menggunakan Konsol Google Cloud dan antarmuka command line (CLI), lalu menghubungkan antar-VM.

Ringkasan

Dalam lab ini, Anda akan membuat dan terhubung ke virtual machine (VM). Anda juga akan membuat koneksi antara instance VM.

Tujuan

Di lab ini, Anda akan mempelajari cara melakukan tugas berikut:

  • Membuat virtual machine Compute Engine menggunakan Konsol Google Cloud.
  • Membuat virtual machine Compute Engine menggunakan antarmuka command line gcloud.
  • Menghubungkan dua instance.

Tugas 1. Login ke Konsol Google Cloud

Untuk setiap lab, Anda akan memperoleh project Google Cloud baru serta serangkaian resource selama jangka waktu tertentu, tanpa biaya.

  1. Login ke Qwiklabs menggunakan jendela samaran.

  2. Perhatikan waktu akses lab (misalnya, 1:15:00), dan pastikan Anda dapat menyelesaikannya dalam waktu tersebut.
    Tidak ada fitur jeda. Bila perlu, Anda dapat memulai ulang lab, tetapi Anda harus memulai dari awal.

  3. Jika sudah siap, klik Start lab.

  4. Catat kredensial lab (Nama pengguna dan Sandi) Anda. Anda akan menggunakannya untuk login ke Google Cloud Console.

  5. Klik Open Google Console.

  6. Klik Use another account, lalu salin/tempel kredensial lab ini ke perintah yang muncul.
    Jika menggunakan kredensial lain, Anda akan menerima pesan error atau dikenai biaya.

  7. Setujui ketentuan dan lewati halaman resource pemulihan.

Tugas 2. Membuat virtual machine menggunakan Konsol Cloud

  1. Di Navigation menu (Navigation menu), klik Compute Engine > VM instances.
  2. Klik CREATE INSTANCE.
  3. Di halaman Create an Instance, untuk Name, ketik my-vm-1.
  4. Untuk Region dan Zone, pilih region dan zona yang ditentukan oleh Google Cloud Skills Boost.
  5. Untuk Machine type, gunakan nilai default.
  6. Untuk Boot disk, jika Image yang ditampilkan bukan Debian GNU/Linux 11 (bullseye), klik Change, lalu pilih Debian GNU/Linux 11 (bullseye).
  7. Jangan ubah nilai default pada Identity and API access.
  8. Untuk Firewall, klik Allow HTTP traffic.
  9. Biarkan semua nilai default lainnya.
  10. Untuk membuat dan meluncurkan VM, klik Create.
Catatan: Perlu waktu sekitar dua menit untuk meluncurkan dan membuat VM sepenuhnya tersedia untuk digunakan.

Klik Check my progress untuk memverifikasi tujuan. Membuat virtual machine menggunakan Konsol Cloud

Tugas 3. Membuat virtual machine menggunakan command line gcloud

  1. Di Konsol Cloud, di toolbar kanan atas, klik tombol Activate Cloud Shell (Ikon Cloud Shell).

  2. Klik Continue.

  3. Untuk menampilkan daftar semua zona dalam region yang telah ditetapkan oleh Google Cloud Skills Boost, masukkan perintah parsial ini gcloud compute zones list | grep, diikuti region yang telah ditetapkan Google Cloud Skills Boost atau instruktur kepada Anda.

    Perintah lengkap akan terlihat seperti ini:

    gcloud compute zones list | grep {{{ project_0.default_region| "Region" }}}
  4. Pilih zona dari daftar selain zona yang ditetapkan oleh Google Cloud Skills Boost. Misalnya, jika Google Cloud Skills Boost menetapkan region dan zona , Anda dapat memilih zona .

  5. Untuk menetapkan zona default ke zona yang baru saja dipilih, masukkan perintah parsial ini gcloud config set compute/zone, diikuti zona yang Anda pilih.

    Perintah lengkap akan terlihat seperti ini:

    gcloud config set compute/zone {{{ project_0.default_zone_2| "Zone 2" }}}
  6. Untuk membuat instance VM bernama my-vm-2 dalam zona tersebut, jalankan perintah ini:

    gcloud compute instances create "my-vm-2" \ --machine-type "e2-medium" \ --image-project "debian-cloud" \ --image-family "debian-11" \ --subnet "default"
Catatan: Perlu waktu sekitar dua menit untuk meluncurkan dan membuat VM sepenuhnya tersedia untuk digunakan.
  1. Untuk menutup Cloud Shell, jalankan perintah berikut:

    exit

Klik Check my progress untuk memverifikasi tujuan. Membuat virtual machine menggunakan command line gcloud

Tugas 4. Menghubungkan antara instance VM

  1. Di Navigation menu, klik Compute Engine > VM instances.

    Anda akan melihat dua instance VM yang Anda buat, masing-masing di zona berbeda.

    Perhatikan bahwa alamat IP Internal kedua instance ini memiliki tiga byte pertama yang sama. Keduanya berada di subnet yang sama di VPC Google Cloud, meskipun berada di zona berbeda.

  2. Untuk membuka command prompt di instance my-vm-2, klik SSH di barisnya pada daftar Instance VM.

  3. Gunakan perintah ping untuk mengonfirmasi bahwa my-vm-2 dapat menjangkau my-vm-1 melalui jaringan:

    ping my-vm-1.{{{ project_0.default_zone| "Zone 1" }}}

    Ingat bahwa output perintah ping menunjukkan bahwa nama host lengkap my-vm-1 adalah my-vm-1..c.PROJECT_ID.internal, dengan PROJECT_ID sebagai nama project Google Cloud Platform Anda. Konsol Cloud menyediakan resolusi Layanan Nama Domain (DNS) untuk alamat IP internal instance VM.

  4. Tekan Ctrl+C untuk membatalkan perintah ping.

  5. Kembali ke tab Konsol Cloud.

  6. Klik SSH di baris my-vm-1 pada daftar VM instances.

  7. Pada command prompt di my-vm-1, instal server web Nginx:

    sudo apt-get install nginx-light -y
  8. Gunakan editor teks nano untuk menambahkan pesan kustom ke halaman beranda server web:

    sudo nano /var/www/html/index.nginx-debian.html
  9. Gunakan tombol panah untuk memindahkan kursor ke baris yang berada tepat di bawah header h1. Tambahkan teks seperti ini, dan ganti YOUR_NAME dengan nama Anda:

    Hi from YOUR_NAME
  10. Tekan Ctrl+O, lalu tekan Enter untuk menyimpan file yang telah diedit, kemudian tekan Ctrl+X untuk keluar dari editor teks nano.

  11. Konfirmasi bahwa server web menampilkan halaman baru Anda. Pada command prompt di my-vm-1, jalankan perintah ini:

    curl http://localhost/

    Responsnya akan berupa sumber HTML dari halaman beranda server web, termasuk baris teks kustom Anda.

  12. Kembali ke command prompt di my-vm-2

  13. Untuk mengonfirmasi bahwa my-vm-2 dapat menjangkau server web di my-vm-1, pada command prompt di my-vm-2, jalankan perintah ini:

    curl http://my-vm-1.{{{ project_0.default_zone| "Zone 1" }}}/

    Sekali lagi, responsnya akan berupa sumber HTML dari halaman beranda server web, termasuk baris teks kustom Anda.

  14. Di Navigation menu, klik Compute Engine > VM instances.

  15. Salin alamat IP Eksternal untuk my-vm-1 dan tempel ke kolom URL di tab browser baru.

Anda akan melihat halaman beranda server web, termasuk teks kustom Anda.

Catatan: Jika Anda lupa mengklik Allow HTTP traffic saat membuat instance VM my-vm-1, upaya Anda untuk menjangkau halaman beranda server web akan gagal. Anda dapat menambahkan aturan firewall guna mengizinkan traffic masuk ke instance Anda, meskipun topik ini di luar cakupan kursus ini.

Selamat!

Dalam lab ini, Anda berhasil membuat instance virtual machine (VM) di dua zona berbeda dan terhubung ke VM tersebut menggunakan ping, ssh, dan HTTP.

Azure dan Google Cloud memiliki persamaan dalam hal membuat virtual machine (VM). Di kedua platform, antarmuka grafis dan terprogram dapat digunakan untuk men-deploy instance VM.

Di Azure, Anda dapat menggunakan Azure Portal dan Azure CloudShell untuk membuat dan men-deploy VM.

Di Google Cloud, Anda menggunakan Konsol Google Cloud dan Cloud Shell.

Dengan menggunakan antarmuka ini, Anda dapat memilih karakteristik dan fitur yang akan digunakan untuk men-deploy instance VM Google Compute Engine. Anda dapat memilih region dan zona, sistem operasi (OS), dan konfigurasi firewall.

Untuk mengurangi beban manajemen konfigurasi, VM harus berada dalam subnet yang sama. Dengan melakukannya, VM dapat mengenali satu sama lain.

Google Compute Engine dan Azure Virtual Machines adalah penawaran Infrastructure-as-a-Service (IaaS) dari Google Cloud dan Azure. Setelah Anda memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Compute Engine, mari kita lihat persamaan dan perbedaan utama antara Compute Engine dan Azure Virtual Machines:

Persamaan:

  • Google Cloud dan Azure menawarkan virtual machine (VM) yang dapat diluncurkan dengan cepat dan mudah.
  • Kedua layanan dapat meningkatkan atau menurunkan skala dengan cepat dan mudah, berdasarkan permintaan.
  • Kedua layanan menawarkan ketersediaan tinggi dan fitur fault-tolerance, seperti failover otomatis dan load balancing.
  • Kedua layanan menawarkan berbagai fitur keamanan jaringan, seperti firewall, dan enkripsi.
  • Kedua layanan menawarkan beragam sistem operasi, termasuk Windows dan Linux.
  • Kedua opsi VM ini memiliki antarmuka grafis dan terprogram untuk men-deploy dan mengelola instance; Anda dapat melakukannya melalui klien CLI, SDK, konsol grafis.
  • Keduanya dapat terhubung ke instance VM menggunakan protokol umum seperti SSH atau RDP.
  • Azure dan Google Cloud juga memberikan cara aman untuk terhubung ke instance tanpa membuka port RDP atau SSH. Di Google Cloud, Fitur ini dikenal sebagai Identity-Aware Proxy (IAP), sedangkan di Azure Anda menggunakan Azure Multi-Factor Authentication.

Perbedaan:

  • Meskipun kedua layanan menawarkan model harga bayar sesuai penggunaan, ada beberapa perbedaan dalam struktur harga. Misalnya, Google Cloud mengenakan harga berdasarkan jumlah CPU dan memori yang digunakan, sedangkan Azure mengenakan harga berdasarkan jenis instance dan durasi instance berjalan.

Mengakhiri lab Anda

Setelah Anda menyelesaikan lab, klik Akhiri Lab. Google Cloud Skills Boost menghapus resource yang telah Anda gunakan dan membersihkan akun.

Anda akan diberi kesempatan untuk menilai pengalaman menggunakan lab. Pilih jumlah bintang yang sesuai, ketik komentar, lalu klik Submit.

Makna jumlah bintang:

  • 1 bintang = Sangat tidak puas
  • 2 bintang = Tidak puas
  • 3 bintang = Netral
  • 4 bintang = Puas
  • 5 bintang = Sangat puas

Anda dapat menutup kotak dialog jika tidak ingin memberikan masukan.

Untuk masukan, saran, atau koreksi, gunakan tab Support.

Hak cipta 2020 Google LLC Semua hak dilindungi undang-undang. Google dan logo Google adalah merek dagang dari Google LLC. Semua nama perusahaan dan produk lain mungkin adalah merek dagang masing-masing perusahaan yang bersangkutan.

Sebelum memulai

  1. Lab membuat project dan resource Google Cloud untuk jangka waktu tertentu
  2. Lab memiliki batas waktu dan tidak memiliki fitur jeda. Jika lab diakhiri, Anda harus memulainya lagi dari awal.
  3. Di kiri atas layar, klik Start lab untuk memulai

Gunakan penjelajahan rahasia

  1. Salin Nama Pengguna dan Sandi yang diberikan untuk lab tersebut
  2. Klik Open console dalam mode pribadi

Login ke Konsol

  1. Login menggunakan kredensial lab Anda. Menggunakan kredensial lain mungkin menyebabkan error atau dikenai biaya.
  2. Setujui persyaratan, dan lewati halaman resource pemulihan
  3. Jangan klik End lab kecuali jika Anda sudah menyelesaikan lab atau ingin mengulanginya, karena tindakan ini akan menghapus pekerjaan Anda dan menghapus project

Konten ini tidak tersedia untuk saat ini

Kami akan memberi tahu Anda melalui email saat konten tersedia

Bagus!

Kami akan menghubungi Anda melalui email saat konten tersedia

Satu lab dalam satu waktu

Konfirmasi untuk mengakhiri semua lab yang ada dan memulai lab ini

Gunakan penjelajahan rahasia untuk menjalankan lab

Gunakan jendela Samaran atau browser pribadi untuk menjalankan lab ini. Langkah ini akan mencegah konflik antara akun pribadi Anda dan akun Siswa yang dapat menyebabkan tagihan ekstra pada akun pribadi Anda.