GSP216

Ringkasan
Load Balancing Internal (ILB) Google Cloud adalah layanan penting untuk mengelola dan menskalakan infrastruktur aplikasi pribadi Anda. Load balancer ini dapat Anda gunakan untuk mendistribusikan traffic berbasis TCP/UDP secara efisien di seluruh instance virtual machine internal, sehingga memastikan aplikasi Anda sangat tersedia dan berperforma tinggi dalam jaringan pribadi Anda. Dengan menyediakan satu alamat IP pribadi yang stabil untuk layanan Anda, ILB menyederhanakan komunikasi aplikasi internal dan meningkatkan ketahanan sistem.
Di lab ini, Anda akan menyiapkan layanan internal dengan membuat dua grup instance terkelola di region yang sama, yang merepresentasikan pola deployment umum untuk aplikasi yang sangat tersedia. Kemudian, Anda akan mengonfigurasi dan menguji Load Balancer Internal secara menyeluruh, menggunakan grup instance ini sebagai backend-nya. Penyiapan ini meniru skenario dunia nyata saat aplikasi internal, seperti microservice, endpoint API, atau database, perlu dapat diakses oleh layanan atau aplikasi internal lainnya tanpa terekspos ke internet publik.

Tujuan
Di lab ini, Anda akan mempelajari cara melakukan tugas-tugas berikut:
- Mengonfigurasi aturan firewall penting untuk mengizinkan traffic HTTP yang aman dan health check untuk backend internal.
- Merancang dan mengimplementasikan template instance untuk deployment VM yang konsisten dan skalabel.
- Membuat dan mengelola grup instance terkelola untuk penskalaan otomatis dan pemulihan mandiri backend aplikasi Anda.
- Menyiapkan dan menguji Load Balancer Internal untuk menunjukkan kemampuannya dalam mendistribusikan traffic internal secara efektif dan memastikan ketersediaan layanan.
Penyiapan dan persyaratan
Sebelum mengklik tombol Start Lab
Baca petunjuk ini. Lab memiliki timer dan Anda tidak dapat menjedanya. Timer yang dimulai saat Anda mengklik Start Lab akan menampilkan durasi ketersediaan resource Google Cloud untuk Anda.
Lab interaktif ini dapat Anda gunakan untuk melakukan aktivitas lab di lingkungan cloud sungguhan, bukan di lingkungan demo atau simulasi. Untuk mengakses lab ini, Anda akan diberi kredensial baru yang bersifat sementara dan dapat digunakan untuk login serta mengakses Google Cloud selama durasi lab.
Untuk menyelesaikan lab ini, Anda memerlukan:
- Akses ke browser internet standar (disarankan browser Chrome).
Catatan: Gunakan jendela Samaran (direkomendasikan) atau browser pribadi untuk menjalankan lab ini. Hal ini akan mencegah konflik antara akun pribadi Anda dan akun siswa yang dapat menyebabkan tagihan ekstra pada akun pribadi Anda.
- Waktu untuk menyelesaikan lab. Ingat, setelah dimulai, lab tidak dapat dijeda.
Catatan: Hanya gunakan akun siswa untuk lab ini. Jika Anda menggunakan akun Google Cloud yang berbeda, Anda mungkin akan dikenai tagihan ke akun tersebut.
Cara memulai lab dan login ke Google Cloud Console
-
Klik tombol Start Lab. Jika Anda perlu membayar lab, dialog akan terbuka untuk memilih metode pembayaran.
Di sebelah kiri ada panel Lab Details yang berisi hal-hal berikut:
- Tombol Open Google Cloud console
- Waktu tersisa
- Kredensial sementara yang harus Anda gunakan untuk lab ini
- Informasi lain, jika diperlukan, untuk menyelesaikan lab ini
-
Klik Open Google Cloud console (atau klik kanan dan pilih Open Link in Incognito Window jika Anda menjalankan browser Chrome).
Lab akan menjalankan resource, lalu membuka tab lain yang menampilkan halaman Sign in.
Tips: Atur tab di jendela terpisah secara berdampingan.
Catatan: Jika Anda melihat dialog Choose an account, klik Use Another Account.
-
Jika perlu, salin Username di bawah dan tempel ke dialog Sign in.
{{{user_0.username | "Username"}}}
Anda juga dapat menemukan Username di panel Lab Details.
-
Klik Next.
-
Salin Password di bawah dan tempel ke dialog Welcome.
{{{user_0.password | "Password"}}}
Anda juga dapat menemukan Password di panel Lab Details.
-
Klik Next.
Penting: Anda harus menggunakan kredensial yang diberikan lab. Jangan menggunakan kredensial akun Google Cloud Anda.
Catatan: Menggunakan akun Google Cloud sendiri untuk lab ini dapat dikenai biaya tambahan.
-
Klik halaman berikutnya:
- Setujui persyaratan dan ketentuan.
- Jangan tambahkan opsi pemulihan atau autentikasi 2 langkah (karena ini akun sementara).
- Jangan mendaftar uji coba gratis.
Setelah beberapa saat, Konsol Google Cloud akan terbuka di tab ini.
Catatan: Untuk mengakses produk dan layanan Google Cloud, klik Navigation menu atau ketik nama layanan atau produk di kolom Search.
Tugas 1. Mengonfigurasi aturan firewall HTTP dan health check
Aturan firewall yang sesuai adalah fondasi lingkungan internal dengan load balancing yang aman dan berfungsi dengan baik. Aturan ini memastikan bahwa hanya traffic yang sah yang akan mencapai layanan backend Anda dan Load Balancer dapat secara akurat menilai responsivitas instance Anda.
Konfigurasi aturan firewall untuk mengizinkan traffic HTTP ke backend dan traffic TCP dari health checker Google Cloud.
Menjelajahi jaringan my-internal-app
Jaringan my-internal-app
yang memiliki subnet-a dan subnet-b serta aturan firewall untuk traffic RDP, SSH, dan ICMP telah dikonfigurasi untuk Anda.
-
Di konsol, buka Navigation menu > VPC network > VPC networks.
-
Scroll ke bawah dan perhatikan jaringan my-internal-app beserta subnet-nya: subnet-a dan subnet-b
Setiap project Google Cloud dimulai dengan jaringan default. Selain itu, jaringan my-internal-app telah dibuat untuk Anda sebagai bagian dari diagram jaringan.
Anda akan membuat grup instance terkelola di subnet-a dan subnet-b. Kedua subnet tersebut berada dalam region karena Load Balancer Internal adalah layanan regional. Grup instance terkelola akan berada di zona berbeda sehingga layanan Anda terlindungi dari kegagalan di level zona.
Membuat aturan firewall HTTP
Buat aturan firewall untuk mengizinkan traffic HTTP ke backend dari Load Balancer dan internet (untuk menginstal Apache di backend).
-
Masih di halaman VPC network, klik Firewall di panel kiri.
-
Perhatikan aturan firewall app-allow-icmp dan app-allow-ssh-rdp.
Aturan firewall ini telah dibuat untuk Anda.
-
Klik + Create Firewall Rule.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
app-allow-http |
Network |
my-internal-app |
Targets |
Specified target tags |
Target tags |
lb-backend |
Source filter |
IPv4 Ranges |
Source IPv4 ranges |
10.10.0.0/16 |
Protocols and ports |
Specified protocols and ports, lalu centang tcp, ketik: 80 |
Catatan: Pastikan Anda menyertakan /16 di Source IPv4 ranges untuk menentukan semua jaringan.
- Klik Create.
Membuat aturan firewall health check
Health check menentukan instance Load Balancer mana yang dapat menerima koneksi baru. Untuk Load balancing internal, pemeriksaan health check pada load balanced instance berasal dari alamat dalam rentang 130.211.0.0/22
dan 35.191.0.0/16
. Aturan firewall Anda harus mengizinkan koneksi ini.
-
Masih di halaman Firewall rules, klik + Create Firewall Rule.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
app-allow-health-check |
Network |
my-internal-app |
Targets |
Specified target tags |
Target tags |
lb-backend |
Source filter |
IPv4 Ranges |
Source IPv4 ranges |
130.211.0.0/22 dan 35.191.0.0/16 |
Protocols and ports |
Specified protocols and ports, lalu centang tcp |
Catatan: Pastikan Anda memasukkan kedua Source IPv4 ranges satu per satu, lalu tekan SPASI di antara keduanya.
- Klik Create.
Klik Periksa progres saya untuk memverifikasi tujuan.
Mengonfigurasi aturan firewall HTTP dan health check
Tugas 2. Mengonfigurasi template instance dan membuat grup instance
Template instance dan grup instance terkelola adalah tulang punggung aplikasi yang skalabel, tangguh, dan mudah dikelola. Dengan template ini, Anda dapat menentukan konfigurasi standar untuk VM, lalu mengelola siklus prosesnya secara otomatis, sehingga memastikan konsistensi serta memungkinkan penskalaan otomatis dan pemulihan mandiri.
Grup instance terkelola menggunakan template instance untuk membuat sebuah grup yang berisi instance yang identik. Gunakan template instance ini untuk membuat backend Load Balancer Internal.
Mengonfigurasi template instance
Template instance adalah resource API yang bisa Anda gunakan untuk membuat instance VM dan grup instance terkelola. Template instance menentukan jenis mesin, boot disk image, subnet, label, dan properti instance lainnya. Buat template instance untuk kedua subnet yang ada di jaringan my-internal-app.
-
Di Konsol, buka Navigation menu > Compute Engine > Instance templates.
-
Klik Create instance template.
-
Untuk Name, ketikkan instance-template-1.
-
Untuk Location, pilih Global.
-
Untuk Series, pilih E2.
-
Untuk Machine type, pilih Shared-core > e2-micro.
-
Klik Advanced options.
-
Klik Networking.
-
Untuk Network tags, tentukan lb-backend.
Catatan: Tag jaringan lb-backend memastikan bahwa aturan firewall HTTP dan Health Check diterapkan pada instance tersebut.
-
Untuk Network interfaces, klik ikon dropdown untuk mengedit.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Network |
my-internal-app |
Subnetwork |
subnet-a |
External IPv4 Address |
None |
-
Klik Done.
-
Klik Management.
-
Di bagian Metadata, klik Add item dan tentukan hal berikut:
Key 1 |
Value 1 |
startup-script-url |
gs://spls/gsp216/startup.sh |
Catatan: startup-script-url menentukan skrip mana yang akan dijalankan saat instance dimulai. Skrip ini akan menginstal Apache dan mengubah halaman sambutan agar menyertakan IP klien dan nama, region, serta zona instance VM. Silakan pelajari skrip ini.
- Klik Create.
- Tunggu hingga template instance selesai dibuat.
Mengonfigurasi template instance berikutnya
Buat template instance lain untuk subnet-b dengan menyalin instance-template-1. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya mereplikasi konfigurasi di berbagai subnet atau zona untuk strategi ketersediaan tinggi dan pemulihan dari bencana.
- Masih di halaman Instance templates, centang kotak di samping instance-template-1, lalu klik Copy.
Pastikan untuk memperbarui namanya menjadi instance-template-2.
- Klik Advanced options.
- Klik tab Networking.
- Untuk Network interfaces, klik ikon dropdown untuk mengedit.
- Pilih subnet-b sebagai Subnetwork.
- Klik Done, lalu klik Create.
Membuat grup instance terkelola
Grup instance terkelola (MIG) adalah kunci untuk aplikasi tangguh yang dapat melakukan perbaikan mandiri dan penskalaan secara dinamis. Layanan ini secara otomatis mengganti instance yang tidak responsif dan dapat menskalakan kapasitas aplikasi Anda berdasarkan permintaan, sehingga memastikan layanan Anda selalu tersedia dan berperforma tanpa intervensi manual yang terjadi terus-menerus. Hal ini penting untuk menangani muatan yang bervariasi dan mempertahankan Tujuan Tingkat Layanan (SLO).
Konfigurasi satu grup instance terkelola di subnet-a dan satu grup instance terkelola di subnet-b.
Catatan: Identifikasi salah satu dari zona lain di region yang sama dengan subnet-a. Contohnya, jika zona subnet-a Anda adalah us-west2-a
, Anda dapat memilih us-west2-b
untuk subnet-b.
-
Masih di halaman Compute Engine, klik Instance groups di panel kiri, lalu klik Create Instance group.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
instance-group-1 |
Instance template |
instance-template-1 |
Location |
Single-zone |
Region |
|
Zone |
|
Autoscaling > Minimum number of instances |
1 |
Autoscaling > Maximum number of instances |
1 |
Autoscaling > Autoscaling signals (klik ikon dropdown untuk mengedit) > Signal type |
CPU utilization |
Target CPU utilization |
80 |
Initialization period |
45 |
Catatan:Penskalaan otomatis adalah fitur penting dari grup instance terkelola yang secara dinamis menskalakan resource berdasarkan muatan yang diukur. Dengan kemampuan ini, aplikasi Anda dapat menangani traffic yang berubah-ubah dengan lancar dan mengoptimalkan pembelanjaan cloud.
-
Klik Create.
Ulangi prosedur yang sama untuk instance-group-2 di zona berbeda pada region yang sama dengan subnet-a:
-
Klik Create Instance group.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
instance-group-2 |
Instance template |
instance-template-2 |
Location |
Single-zone |
Region |
|
Zone |
Zone (Gunakan zona berbeda di region yang sama dengan subnet-a) |
Autoscaling > Minimum number of instances |
1 |
Autoscaling > Maximum number of instances |
1 |
Autoscaling > Autoscaling signals (klik ikon dropdown untuk mengedit) > Signal type |
CPU utilization |
Target CPU utilization |
80 |
Initialization period |
45 |
-
Klik Create.
Memverifikasi backend
Pastikan instance VM dibuat di kedua subnet, lalu buat VM utilitas untuk mengakses situs HTTP backend secara langsung. Langkah ini akan mengonfirmasi fungsi setiap backend sebelum mulai menggunakan load balancer, sehingga memastikan penyiapan yang tepat pada tingkat layanan Anda.
-
Masih di Compute Engine, klik VM instances.
-
Perhatikan dua instance yang diawali dengan instance-group-1
dan instance-group-2
.
Kedua instance tersebut berada di zona yang berbeda, dan alamat IP internal keduanya merupakan bagian dari blok CIDR subnet-a dan subnet-b.
-
Untuk membuat instance baru, klik Create Instance.
-
Di Machine configuration.
Pilih nilai berikut:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
utility-vm |
Region |
|
Zone |
|
Series |
E2 |
Machine Type |
e2-micro (1 shared vCPU) |
-
Klik Networking.
Untuk Network interfaces, klik Toggle untuk mengedit antarmuka jaringan.
Tentukan nilai berikut:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Network |
my-internal-app |
Subnetwork |
subnet-a |
Primary internal IPv4 address |
Ephemeral (Custom) |
Custom ephemeral IP address |
10.10.20.50 |
-
Klik Done, lalu klik Create.
Klik Periksa progres saya untuk memverifikasi tujuan.
Mengonfigurasi template instance dan membuat grup instance
- Alamat IP internal untuk backend adalah
10.10.20.2
dan 10.10.30.2
.
Catatan: Jika alamat IP berbeda, ganti alamat IP tersebut pada dua perintah curl di bawah.
- Untuk utility-vm, klik SSH untuk meluncurkan terminal, lalu hubungkan.
- Verifikasi halaman sambutan untuk
instance-group-1-xxxx
dengan menjalankan perintah berikut:
curl 10.10.20.2
Output-nya akan terlihat seperti ini:
<h1>Internal Load Balancing Lab</h1><h2>Client IP</h2>Your IP address : 10.10.20.50<h2>Hostname</h2>Server Hostname:
instance-group-1-1zn8<h2>Server Location</h2>Region and Zone: us-central1-a
- Verifikasi halaman sambutan untuk
instance-group-2-xxxx
dengan menjalankan perintah berikut:
curl 10.10.30.2
Output-nya akan terlihat seperti ini:
<h1>Internal Load Balancing Lab</h1><h2>Client IP</h2>Your IP address : 10.10.20.50<h2>Hostname</h2>Server Hostname:
instance-group-2-q5wp<h2>Server Location</h2>Region and Zone: us-central1-b
Catatan: Perintah curl menunjukkan bahwa setiap instance VM memiliki daftar IP Klien serta nama dan lokasinya masing-masing. Hal ini akan berguna saat memverifikasi bahwa Load Balancer Internal mengirimkan traffic ke kedua backend.
- Tutup terminal SSH untuk utility-vm:
exit
Tugas 3. Mengonfigurasi Load Balancer Internal
Mengonfigurasi ILB akan memusatkan akses ke layanan backend Anda, menyediakan satu titik entri untuk traffic internal, dan memastikan distribusi traffic yang cerdas berdasarkan kondisi dan kapasitas instance Anda. Langkah ini sangat penting untuk mendapatkan manfaat ketersediaan tinggi dan skalabilitas yang dibahas sebelumnya, yang bertindak sebagai titik akses terpusat untuk layanan terdistribusi Anda.
Konfigurasi Load Balancer Internal untuk menyeimbangkan traffic antara dua backend (instance-group-1 dan instance-group-2), seperti yang diilustrasikan dalam diagram ini:

Memulai konfigurasi
- Dari Navigation Menu, pilih View All Products. Di bagian Networking, pilih Network Services.
- Pilih halaman Load balancing.
- Klik Create load balancer.
- Untuk Type of load balancer, pilih Network Load Balancer (TCP/UDP/SSL).
- Untuk Proxy or passthrough, pilih Passthrough load balancer.
- Untuk Public facing or internal, pilih Internal.
- Klik CONFIGURE.
- Untuk Name, ketik
my-ilb
.
- Untuk Region, pilih .
- Untuk Network, pilih my-internal-app.
Mengonfigurasi layanan backend regional
Layanan backend adalah kecerdasan di balik ILB, yang menentukan cara traffic didistribusikan dan cara kondisi instance dipantau. Hal ini penting untuk memastikan traffic hanya mengalir ke instance yang beroperasi dan mencegah kelebihan beban. Dengan layanan backend, Anda juga dapat mengonfigurasi fitur lanjutan seperti afinitas sesi, menjaga agar koneksi pengguna tetap terhubung ke backend yang sama atau pengosongan koneksi, dan mengupdate backend secara bertahap tanpa mengganggu layanan.
Layanan backend memantau grup instance dan mencegahnya agar tidak melampaui penggunaan yang telah dikonfigurasikan.
-
Klik Backend configuration.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (pilih opsi yang ditentukan) |
Instance group |
instance-group-1 |
-
Klik Add a backend.
-
Untuk Instance group, pilih instance-group-2.
-
Untuk Health Check, pilih Create a health check.
-
Tetapkan nilai berikut dan biarkan semua nilai lainnya dalam setelan default:
Properti |
Nilai (pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
my-ilb-health-check |
Protocol |
TCP |
Port |
80 |
Catatan: Health check menentukan instance yang dapat menerima koneksi baru. Health check HTTP ini melakukan poll pada instance tiap 5 detik, menunggu hingga 5 detik untuk mendapatkan respons, dan memperlakukan 2 upaya yang berhasil sebagai upaya yang responsif dan 2 upaya yang gagal sebagai upaya yang tidak responsif. Pemantauan berkelanjutan ini sangat penting untuk mendapatkan pemulihan cepat dari kegagalan instance dan mempertahankan Perjanjian Tingkat Layanan (SLA) Anda
- Klik Create.
- Pastikan terdapat tanda centang biru di samping Backend configuration di Cloud Console. Jika tidak ada, pastikan kembali Anda sudah menyelesaikan semua langkah di atas.
Mengonfigurasi frontend
Frontend adalah antarmuka ILB Anda yang terekspos. Dengan menetapkan alamat IP internal statis, Anda menyediakan endpoint yang konsisten dan dapat diprediksi bagi layanan internal lainnya untuk terhubung, sehingga menyederhanakan arsitektur aplikasi, memudahkan penemuan layanan dalam VPC, serta meningkatkan keandalan.
Frontend meneruskan traffic ke backend.
-
Klik Frontend configuration.
-
Tentukan nilai berikut dan tetap gunakan nilai default untuk setelan lainnya:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Subnetwork |
subnet-b |
Internal IP |
Untuk IP address, pilih Create IP address. |
-
Tentukan nilai berikut dan tetap gunakan nilai default untuk setelan lainnya:
Properti |
Nilai (masukkan nilai atau pilih opsi yang ditentukan) |
Name |
my-ilb-ip |
Static IP address |
Let me choose |
Custom IP address |
10.10.30.5 |
-
Klik Reserve.
-
Pada Port number, ketik 80
.
-
Klik Done.
Meninjau dan membuat Load Balancer Internal
-
Klik Review and finalize.
-
Tinjau Backend dan Frontend.
-
Klik Create.
Tunggu hingga Load Balancer selesai dibuat sebelum beralih ke tugas berikutnya.
Klik Periksa progres saya untuk memverifikasi tujuan.
Mengonfigurasi Load Balancer Internal
Tugas 4. Menguji Load Balancer Internal
Pengujian terakhir memvalidasi bahwa ILB mendistribusikan traffic dengan benar di seluruh instance backend yang responsif. Hal ini mengonfirmasi bahwa layanan internal Anda kini lebih tangguh dan dapat diskalakan dengan menggunakan manfaat utama ILB, dan konektivitas pribadi telah dibuat dengan benar.
Pastikan alamat IP my-ilb
meneruskan traffic ke instance-group-1 dan instance-group-2.
Mengakses Load Balancer Internal
- Di Konsol Cloud, buka Navigation menu > Compute Engine > VM instances.
- Untuk utility-vm, klik SSH untuk meluncurkan terminal, lalu hubungkan.
- Untuk memastikan bahwa Load Balancer Internal meneruskan traffic, jalankan perintah berikut:
curl 10.10.30.5
Output-nya akan terlihat seperti ini:
<h1>Internal Load Balancing Lab</h1><h2>Client IP</h2>Your IP address : 10.10.20.50<h2>Hostname</h2>Server Hostname:
instance-group-1-1zn8<h2>Server Location</h2>Region and Zone: us-central1-a
Catatan: Seperti yang diharapkan, traffic diteruskan dari Load Balancer Internal (10.10.30.5) ke backend.
- Jalankan perintah yang sama beberapa kali.
Pada output, Anda akan melihat respons dari instance-group-1 di dan instance-group-2 di zona berbeda pada region yang sama. Load balancer mendistribusikan traffic di seluruh instance backend, sehingga membuktikan keefektifannya dalam memastikan ketersediaan tinggi dan mendistribusikan muatan.
Selamat!
Anda telah berhasil mengonfigurasi dan menguji Load Balancer Internal, serta memahami peran pentingnya dalam membangun aplikasi internal yang kuat, skalabel, dan aman di Google Cloud.
Langkah berikutnya/Pelajari lebih lanjut
Untuk mengetahui informasi tentang konsep dasar Load Balancing, lihat Dokumentasi Google Cloud Load Balancing.
Sertifikasi dan pelatihan Google Cloud
...membantu Anda mengoptimalkan teknologi Google Cloud. Kelas kami mencakup keterampilan teknis dan praktik terbaik untuk membantu Anda memahami dengan cepat dan melanjutkan proses pembelajaran. Kami menawarkan pelatihan tingkat dasar hingga lanjutan dengan opsi on demand, live, dan virtual untuk menyesuaikan dengan jadwal Anda yang sibuk. Sertifikasi membantu Anda memvalidasi dan membuktikan keterampilan serta keahlian Anda dalam teknologi Google Cloud.
Manual Terakhir Diperbarui pada 15 September 2025
Lab Terakhir Diuji pada 26 Mei 2025
Hak cipta 2025 Google LLC. Semua hak dilindungi undang-undang. Google dan logo Google adalah merek dagang dari Google LLC. Semua nama perusahaan dan produk lain mungkin adalah merek dagang masing-masing perusahaan yang bersangkutan.